Pengunjung Blok ini bebas untuk menyalin isi dari catatan yang ada.

Selasa, Februari 24, 2009

Proses Terjadinya Komunikasi

Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.

id.wikipedia.org
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan bebarapa definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi.

Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Hovland, Janis & Kelley:1953, Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

Berelson dan Stainer, 1964, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?
Barnlund, 1964, Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

Ruesch, 1957, Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Weaver.
Gode, 1959, Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian,bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Lasswell, 1960, Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :
  1. Siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber.
  2. Mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan)
  3. Kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)
  4. Melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)
  5. Dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi –pada diri penerima)

Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut
1. Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.

PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi menggambarkan bagaimana aktifitas komunikasi berlangsung, dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengirim :
Mengirim Ide > Mengemas Ide > Menyampaikan pesan > Memilih Medium Perantara > Pesan diterima penerima

Penerima:
Menerima Ide > Memahami Pesan > Mengirim umpan balik > Memilih Medium Perantara > Umpan balik sampai kepada pengirim

Proses Komunikasi ada dua tahap : Primer dan Sekunder

A. Proses Komunikasi secara primer
Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang [symbol] sebagai media, bahasa, kial [gesture], isyarat, gambar, warna, dsb.
Paling banyak digunakan adalah bahasa, karena mampu menerjemahkan pikiran sesorang kpd orang lain. Berupa idea, informasi atau opini.
Kata-kata mengandung dua jenis pengertian :
• Denotatif, arti sebagaimana tercantum dalam kamus.
• Konotatif, arti emosional atau mengandung penilaian tertentu/ kiasan

B. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama, dipakai karena relatif jauh atau jumlahnya banyak. Sarana itu, surat, telepon, fax, koran, majalah, radio, TV, film, e-mail, internet, dsb.

Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :
Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
Komunikasi antar-pribadi Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
Komunikasi dalam kelompok Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.
Komunikasi dengan masyarakat secara luas Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.

RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
1. Jurnalistik
Istilah jurnalistik berasal dari bahasa Belanda journalistiek dan merupakan terjemahan dari bahasa Latin diurna yang berarti “harian” atau “setiap hari”. Berdasarkan berbagai referensi, Onong Uchjana Effendi membuat pengertian bahwa jurnalistik adalah suatu pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat. Laporan harian tersebut bisa berupa peristiwa faktual atau pendapat seseorang yang dinilai akan menjadi bahan berita (1993: 151).
2. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum (Lee & Johnson, 2004). Sedangkan Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan sebagai “keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan” (Kasali, 1994).
3. Hubungan Masyarakat (PUBLIC RELATIONS)
Dalam bahasa Indonesia, Public Relations dialihbahasakan menjadi hubungan masyarakat (humas), meski sebenarnya kurang begitu tepat. Hubungan masyarakat adalah bidang komunikasi yang mengalami perkembangan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan, ekonomi, politik dan sosial. Saat ini tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan humas. Dengan demikian humas adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersial atau bertujuan mencari keuntungan, maupun perusahaan non profit.

HAMBATAN DAN KEBERHASILAN KOMUNIKASI
1. Hambatan Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi tidak selamanya berjalan mulus, sehingga dapat menimbulkan salah komunikasi. Terdapat beberapa hambatan komunikasi yang efektif, diantaranya:
A. Perbedaan Bahasa dan Persepsi
Persepsi adalah intrepetasi seseorang atau respons atas apa yang terjadi dalam lingkungan sekitarnyanya yang ditangkap oleh indra sensori. Bila dua orang mengalami peristiwa yang sama, bayangan mental mereka mengenai peristiwa itu tidak akan sama benar. Oleh karena persepsi bersifat unik, gagasan yang ingin disampaikan sesorang bisa diterima secara berbeda dengan orang lain.
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: kondisi penerima itu sendiri, seperti latar belakang, minat, kepentingan; objek yang dilihat, seperti ukuran, warna; dan situasi saat itu.
Dilain pihak, bahasa adalah kode bebas yang pengertiannya tergantung pada definisi bersama (bangsa, suku, ras, atau kelompok masyarakat tertentu). Akan tetapi ada keterbatasan mengenai seberapa jauh dua orang dapat mempunyai pengertian yang sama mengenai suatu kata, sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan intrepetasi yang berbeda terhadap kata-kata tersebut.
B. Lingkungan yang terbatas (faktor budaya)
Lingkungan yang terbatas ini berkaitan dengan adanya perbedaan dalam hal budaya. Berkomunkasi dengan seseorang dari negara lain merupakan contoh paling ekstrim mengenai betapa latar belakang dan budaya yang berbeda dapat menghalangi komunikasi. Sebenarnya, hal ini merupakan merupakan hambatan komunikasi yang paling sulit untuk diatasi terutama apabila penerima juga mempunyai umur, pendidikan, status sosial, posisi ekonomi, agama atau pengalaman hidup yang jauh berbeda.
C. Hambatan dari penerima
Hambatan (distraction) disini lebih kepada hambatan dari penerimaan. Ada beberapa hambatan yang terjadi pada si penerima pesan sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Hambatan ini lebih bersifat fisik, seperti hubungan buruk, tata suara yang jelek, tulisan yang tidak dapat dibaca, dll. Walaupun gangguan jenis ini tampaknya kecil, hal ini dapat menghambat pesan yang sebenarnya mungkin saja efektif. Bentuk hambatan lain adalah penerimaan informasi secara selektif oleh penerima. Penerima menyaring informasi berdasarkan minat dan kepentingannya, dan mengabaikan informasi yang lain, sehingga tidak sesuai dengan yang dimaksud pengirim.
D. Salah mengarahkan
Terkadang ketika kita ingin menyampaikan pesan atau meneruskan pesan kepada orang lain, terjadi kesalahan dalam menyingkat atau menafsirkan informasi yang kita terima. Sehingga informasi yang diteruskan hanya setengah atau tidak jelas. Hal ini dapat membuat si penerima justru tidak melakukan tindakan yang sebenarnya diminta oleh si pengirim pesan.
E. Kelebihan informasi
Karena semakin berkembangnya teknologi, mengirim pesan menjadi suatu hal yang mudah. Sehingga seorang penerima pesan bisa menerima puluhan bahkan ratusa informasi dan pesan dalam sehari, baik itu dalam bentuk e-mail, voice mail, dll. Hal ini dapat menyebabkan si penerima pesan kebanjiran pesan, akibatnya ia dapat mengabaikan berita yang menurutnya tidak penting, padahal sebenarnya mungkin saja penting, sehinggmenunda menanggapinya atau menjawab tetapi tidak lengkap dan tidak akurat.
2. Mengatasi Hambatan Komunikasi
Ada beberapa langkah untuk mengatasi hambatan komunikasi, diantaranya melalui beberapa pendekatan, sebagai berikut:
A. Pendekatan terpusat pada penerima
Peduli kepada penerima pesan berarti bahwa anda akan mengambil langkah apapun yang dapat dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan bermakna bagi penerima. Berempati dan bersikap peka pada perasaan penerima adalah cara terbaik untuk mengatasi hambatan komunikasi. Karena perbedaan emosi dan persepsi akan menimbulkan gangguan. Dalam pengiriman pesan, bila seseorang menyadari perasaan orang lain maka akan mampu memilih kata-kata netral, memahami pandangan mereka dan mungkin berempati dengan posisi mereka dengan mencoba memandang situasi lewat kaca mata mereka.
Dalam kenyataan pendekatan yang berpusat pada penerima lebih dari sekedar pendekatan untuk komunikasi bisnis, sebenarnya ini adalah pendekatan modern pada bisnis dan kehidupan secara umum.
B. Komunikasi dengan situasi terbuka
Iklim komunikasi organisasi merupakan cerminan dari budaya organisasi : campuran nilai, tradisi dan kebiasaan yang mengakomodasi atmosfer atau karakternya. Beberapa perusahaan cenderung menyumbat aliran komunikasi ke atas. Tetapi dalam komunikasi dengan situasi terbuka, akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta ada kebebasan untuk mengakui kesalahan atau untuk tidak setuju dengan atasan dan kebebasan menyatakan pendapat.
C. Melakukan komunikasi dengan etis
Etika adalah prinsip-prinsip yang menjadi acuan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk bersikap dan berperilaku. Orang yang tidak etis biasanya egois dan tidak peduli salah atau benar, menghalalkan segala cara untuk mencapai hasil akhir. Orang yang etis pada umumnya dapat dipercaya, adil dan tidak memihak, menghargai hak orang lain dan memperhatikan dampak tindakan mereka pada masyarakat.
Etika memainkan peran penting dalam komunikasi. Bahasa itu sendiri terdiri dari kata-kata yang membawa nilai. Jadi hanya dengan mengatakan sesuatu dengan cara tertentu, anda mempegaruhi bagaimana orang orang lain memandang anda dan membentuk harapan dan tingkah laku yang berbeda pula. Komunikasi etis termasuk semua informasi yang relevan, benar dalam segala segi dan tidak memperdayakan dengan cara apapun.
D. Pesan yang Efektif dan Efisien
Pesan yang efektif dan efisien akan memperlancar proses komunikasi, sehingga dapat mengatasi hambatan komunikasi. Ciri-ciri pesan yang efektif dan efisien antar lain jelas, padat dan tidak mempunyai pengertian yang mendua atau membingungkaN
3. Keberhasilan Komunikasi secara umum
Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
Tidah terasing atau terisolasi dari lingkungan
dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
Dapat mengenal diri sendiri
Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
Dapat mengisi waktu luang
Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan.